hal rumah

Adam A. Abednego
2 min readDec 19, 2024

--

Photo by Mahmur Marganti on Unsplash

kau mungkin sulit percaya rumah ini hidup melindungi jantung-jantung & jantung-jantung itulah yang memompa ingatan-ingatan mengalir dari satu sudut ke sudut lain.

ayah bilang rumah ini bernapas lewat celah-celah jendela & terkadang ia tersengal-sengal saat rahasia bertiup terlalu kencang di ujung malam.

pintu depan yang adalah mulut akan berdecit jika terlalu lama dibiarkan tertutup. ia merindukan langkah-langkah masuk, meski tak semua tamu membawa kabar baik.

ada sebuah kamar tidur berbentuk paru-paru untuk menarik napas dalam-dalam & lupa dari dunia & udara yang menyimpan pertengkaran di bawah bantal.

dinding punya telinga, kata nenek dulu, sambil mengajakku mendengar rintihan samar di balik cat yang mengelupas. kuketuk pelan. “kau baik-baik saja?” tanyaku, ia membalas dengan diam.

aroma bawang putih & minyak panas & kopi yang mendidih selalu lebih jujur daripada percakapan di meja makan. ibu bilang, dapur tak boleh kosong terlalu lama. “rumah yang lapar akan memakan penghuninya,” katanya sambil tertawa kecil, tapi aku tau itu adalah peringatan.

di loteng ada sebuah ruang gelap tertutup rapat. katanya setiap rumah memang butuh tempat penyimpanan mimpi-mimpi tua sebelum dibuang. aku pernah melihat ibuku masuk membawa sebuah kotak & tangisnya pecah seketika.

suatu pagi sinar matahari jatuh di lantai ruang tamu & aku mendengar rumah ini bernapas lega. “kalau rumah retak, itu tandanya ada yang berduka di dalamnya,” ucap ayahku. ia juga bilang kalau rumah punya cara menyembuhkan diri. tetapi aku tau kapan ayahku ragu.

seperti aku, rumah ini cuma menunggu waktu. retak di dinding melebar & rahasia menyusup dari celah jendela. aku melangkah keluar dan kudengar samar sebuah suara: “kau baik-baik saja?” aku diam & membalasnya dengan satu ketukan lembut di pintu depan.

kau mungkin sulit percaya bahwa rumah ini hidup untuk menjaga kita & sama seperti kita — rumah ini juga bisa menyerah.

--

--

Adam A. Abednego
Adam A. Abednego

Written by Adam A. Abednego

Pembaca dan penulis yang sedang belajar mendengar.

No responses yet